Momentum Peringatan Isra Mi’raj, Implementasikan Akhlakul Karimah Prajurit Wijayakusuma

 

Banyumas – Memperingati Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW bagi segenap prajurit, PNS beserta keluarga besar Korem 071/Wijayakusuma, sebagai wahana untuk mengimplementasikan Akhlakul Karimah yang terkandung dalam nilai-nilai keluhuran Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.

Hal itu, ditegaskan Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga, S E , dalam sambutannya yang dibacakan Kasrem 071/Wijayakusuma Letkol Inf Candra, S.E., M.I.Pol., saat memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Masjid Wijayakusuma Makorem 071/Wijayakusuma Sokaraja, Banyumas. Rabu (8/3/2023).

Lebih lanjut dikatakan, peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW merupakan kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram menuju Masjid Aqsa dan dari Masjidil Aqsa menuju Sidrotul Muntaha pada satu malam untuk menerima perintah Sholat Lima waktu sehari semalam dari Allah SWT.

“Untuk menerima perintah Sholat tersebut, Nabi Muhammad SAW harus menempuh perjalanan jauh dengan kondisi jasmani dan rohani benar-benar suci. Karena dalam Sholat Lima waktu, terkandung nilai-nilai ibadah yang sangat tinggi dan menentukan bagi umat Islam baik ketika hidup di dunia maupun di akhirat”, terangnya.

“Ibadah Sholat, merupakan amalan yang akan dihisab pertama kali sebelum amal-amal lain di akhirat kelak. Karenanya, dengan memperingati Isra Mi’raj ini, sebagai momentum kita segenap prajurit, PNS beserta keluarganya sebagai wahana kita untuk meningkatkan dan mempertebal kadar keimanan dan ketakwaan serta Akhlakul Karimah dalam kehidupan sehari-hari serta untuk mendukung keberhasilan tugas pokok TNI”, ungkapnya.

Sementara itu, KH Said Suyuthi pengasuh Ponpes Mambaul Ashulil Hikmah Kecamatan Kembaran, Banyumas menyampaikan bahwa makna dari Isra Mi’raj adalah merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam menghadap Allah SWT untuk menerima perintah melaksanakan ibadah shalat lima waktu. Karena shalat merupakan benteng utama yang membimbing umat manusia menuju kemuliaan serta menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan yang keji dan munkar, untuk mencapi kecintaan dan keberkahan Allah SWT semata.

“Kita semua sebagai umat manusia senantiasa harus mencontoh dan meneladani sifat-sifat baginda Nabi Muhammad SAW agar terhindar dari perbuatan yang dimurkai Allah SWT” pungkasnya.

(Nyaman)

Related posts